Diberdayakan oleh Blogger.
Home » » MENGEMBANGKAN EKOWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR (KUPANG)

MENGEMBANGKAN EKOWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR (KUPANG)

Perkembangan pariwisata di dunia semakin pesat. Begitu pula yang terjadi di Indonesia. Hal ini diikuti dengan perkembangan pariwisata secara lokal. Namun apabila berbicara mengenai dunia kepariwisataan yang terbesit dalam benak adalah banyaknya perputaran uang yang mengalir ke dalam setiap individu yang mengupayakan pariwisata. Untuk mencapai hasil yang maksimal maka negara Indonesia sebagai negara produsen paket-paket wisata, haruslah mampu mensejajarkan kualitas produk wisatanya dengan standarisasi kepariwisataan dunia. Dengan ditetapkannya Undang-Undang Otonomi Daerah, yang banyak memberikan kebebasan para pemerintah daerah untuk melaksanakan kebijakan dengan tanpa campur tangan pemerintah pusat. Hal itu menyebabkan banyaknya daerah-daerah yang tersebar di wilayah Indonesia berbondong-bondong untuk mengembangkan potensi daerah mereka masing-masing khususnya dalam sektor pariwisata. Hal tersebut mengakibatkan adanya dampak buruk yang terjadi dalam sistem otonomi daerah khusunya sektor pariwisata. Karena banyaknya  Pemda yang menetapkan keputusan tanpa disertai kajian analisis yang tajam, pemerintah berusaha  serta-merta mengalirkan dana yang tidak sedikit untuk tujuan pengembangan sebuah kawasan sebagai obyek dan daya tarik wisata. Hal tersebut dilakukan tanpa persiapan dan kajian-kajian prediksi yang matang, sehingga banyak dari pemda akhirnya menuai kegagalan dalam usaha pengembangan kawasan tersebut
Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia dengan banyak di dominasi oleh sektor Kelautan seperti Pantai dan Laut. Ini dikarenakan dari segi Geografis Propinsi ini terdiri dari pulau-pulau. Nusa Tenggara Timur adalah sebuah Propinsi Indonesia  yang terletak di tenggara Indonesia. Propinsi ini terdiri dari beberapa pulau antara lain; Flores, Sumba, Timor, Alor, Lembata, Rote, Sabu, Adonara,  Solor, Komodo dan Palue. Ibukotanya terletak di Kupang. Timor Barat Propinsi ini terdiri dari kurang lebih 550 pulau. Tiga pulau utama di Nusa Tenggara Timur adalah Flores, Sumba dan Timor Barat. Pengembangan pariwisata di Kota Kupang yang penuh dengan dinamika dan tantangan telah dilakukan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur. Pembangunan ini memerlukan perencanaan yang disusun secara konkrit dengan mempertimbangkan potensi yang ada, kekuatan serta keterbatasan tapi mempunyai tujuan, sasaran serta arah yang jelas dengan langkah-langkah strategis dan program yang tersusun baik karena ditunjang oleh data yang akurat. Semua ini membutuhkan perhitungan dengan sumber-sumber dana yang realistik. Perencanaan ini akan memfokuskan pada pembangunan ekowisata di Kota Kupang yang mempunyai banyak objek wisata sehingga perlu dilakukan wisata berwawasan lingkungan (seperti hal pertanian, pertokoan dan pengelolaannya). Jika pariwisata tidak dimasukkan pada rencana pembangunan suatu daerah, maka perlu diorganisir sendiri dan dikembangkan berdasarkan rencana pengembangan pariwisata yang ada. Rencana ini belum berdasarkan koordinasi dari sektor pariwisata  melakukan permintaan untuk memproduksi atau menjual serta mempromosi pariwisata. Proses dari pergantian pariwisata tergantung pada sektor silang yang luas, dari partisipasi yang mungkin membawa industri dan pengembangan proses pariwisata lebih baik.
Dalam mengembangkan industri pariwisata, sesungguhnya banyak hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan, baik sarana maupun prasarana. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain transportasi (darat, laut, udarah), rumah makan, pusat informasi, pusat perbelanjaan, sarana telekomunikasi dan jasa yang tidak kalah pentingnya yaitu penginapan (Hotel). Melihat potensi yang tinggi maka pemerintah dan stakeholder yang terkait harus mencari solusi apa yang bisa dibuat untuk mengurangi angka kemiskinan. Salah satu bentuk ekowisata di Kota Kupang yaitu hasil pertanian dan kelautan. Di lihat dari hasil pertanian utama masyarakat Kota Kupang yaitu, padi dapat ditemui begitu luasnya lahan (sawah) yang beralokasi dibelakang Kantor Gubernur atau di belakang area perbelanjaan Ramayana Mall. Keunggulan lain yang dijadikan faktor pendukung pengembangan ekowisata di Kota Kupang lainnya yaitu atraksi. Atraksi alam yang menjadi keunggulan Kota Kupang atraksi pembuatan gula lempeng dari buah tuak, yang dimulai dari tahap memetik, meracik sampai memasak menjadi gula lempeng yang siap untuk dipasarkan. Atraksi seperti ini dapat kita temui di Lasiana dan Oesapa. Melihat begitu banyak potensi alam yang ada, masih bisa kita temui masala-masalah yang dapat menghambat ekowisata dilihat dari ketiga aspek di atas. Masalah-masalah tersebut misalnya pada lokasi persawahan, pengairan mulai berkurang pada musim-musim tertentu walaupun di sekitar lokasi terdapat mata air bersih yang sering diambil untuk di jual (tangki), sehingga pada bulan-bulan tertentu area persawahan tersebut menjadi kering.
Dari pemaparan di atas, dapat dilihat bahwa Kota Kupang memiliki potensi yang begitu banyak akan tetapi belum mendapat perhatian yang serius dari pihak Pemerintah Daerah sehingga tidak memberikan dukungan pada pertumbuhan ekonomi yang sampai saat ini masih dikelilingi masyarakat yang kurang mampu. Begitu banyak potensi di Kota Kupang yang memiliki keunikan dan keunggulan, akan tetapi sampai saat ini pihak pemerintah belum memberikan perhatian dalam upaya pembenahan pada infrastruktur serta fasilitas yang tersedia di lokasi wisata. Potensi hutan, kebun, sawah, laut dengan keanekaragaman hayati dan keunikan ekosistem yang ada di dalamnya belum dipandang sebagai suatu kesatuan yang saling berhubungan, bukan hanya bermanfaat secara ekonomi namun juga akan menjaga keberlanjutan hidup.
Ekowisata merupakan suatu modal pengembangan pariwisata yang bertanggung jawab di daerah yang masih alami atau daerah-daerah yang dikelola secara kaidah alam untuk menikmati dan menghargai alam (dan segala bentuk budaya yang menyertai) yang mendukung konservasi, melibatkan unsur pendidikan, dan pemahaman yang baik untuk dapat mengembangkan potensi yang ada kepada masyarakat setempat objek wisata tersebut. Ekowisata sendiri juga merupakan salah satu bentuk wisata khusus atau perjalanan wisata alam yang bertanggung jawab dengan mengkonservasi lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Dari penjelasan ekowisata di atas dapat dilihat bahwa pengembangan ekowisata di kota Kupang akan memberikan suatu poin penting untuk prospek yang baik kedepan serta dapat melestarikan lingkungan dan kesejahteraan penduduk setempat. Seperti objek wisata yang ada di sekitar lakosi tersebut serta dapat memperlancarkan arus kunjungan wisatwan dan dapat mempromosikan ke luar daerah.

Mario Zagarino
3203007358

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog