Persaingan
dalam bisnis bukanlah merupakan hal yang baru lagi. Tanpa
persaingan,bisnis tak akan maju, karena tak akan ada pesaing yang ada
untuk memberikan banyak perubahan positif pada para pelanggan atau
konsumen. Padahal tuntatan konsumen dari waktu ke waktu bukan saja
terus berkembang dan bervariasi, tetapi akan menjadi spesifik dan
lebih personal.
Tuntutan
konsumen untuk kebutuhannya memang tidak sepenuhnya didorong dari
dalam, karena tak jarang dorongan itu juga datang dari luar. Industri
atau produsen, dapat dianggap menjadi mesin pendorong dalam
menciptakan berbagai kebutuhan baru dikalangan konsumen, dan itu
lebih tertuju pada produk atau jasa. Namun, konsumen pun tidak jarang
mencari kebutuhan baru, misalnya keinginan untuk dilayani sesuai
kebutuhannya, yang saat ini tampaknya lebih pada layanan-layanan yang
lebih personal. Layanan personal ini, bukan saja menjadi monopoli
golongan atas melainkan kalangan menengah juga semakin menutut hal
itu.
Karena
itu, perusahaan-perusahaan di seluruh dunia, diminta agar dapat
menciptakan layanan yang lebih personal, tingkatnya bisa jadi
berbeda-beda, namun tren tersebut sudah mengarah ke sana sehingga mau
tak mau, industri atau produsen harus mampu membangun eksistensi
melalui peningkatan daya saing bisnis dari perusahaannya.
Beberapa
hal penting, yang sekaligus menjadi kepentingan strategis bisnis,
yang seharusnya menjadi perhatian para pengelola bisnis, terutama
dalam meningkatkan daya saing mereka adalah : manajemen kepatuhan,
management profitabilitas, peningkatan proses, management biaya,
peningkatan kinerja, dan business innovation. Dengan semakin
meningkatknya penerapan teknologi informasi (TI) di banyak perusahaan
yang menghadapi lingkungan bisnis yang sangat kompetitif saat ini,
maka sangat perlu dilakukan penyelarasan antara bisnis dan TI. Dengan
menerapkan beberapa hal penting ini, yang berarti menerapkan
manajemen peningkatan kinerja yang tepat, maka semakin memungkinkan
tercapainya keberhasilan pengolalaan bisnis yang optimal.
Peningkatan
kinerja bisnis ,pada saat ini harusnya berdampak pada kualitas
pelayanan kepada pelanggan, tentu pada akhirnya akan kembali lagi
pada respon pelanggan terhadap produk atau jasa yang disediakan
perusahaan, yang muncul dalam bentuk peningkatan pembelian yang
mendorong peningkatan revenue. Hal ini tentu akan berdampak pada
pendapatan perusahaan dan sekaligus mempertahankan eksistensi
perusahaan dalam pusaran persaingan yang sangat kompetitif dewasa
ini.
Pelanggan yang
loyal merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi perusahaan.
Maksudnya loyalitas adalah komitmen yang mendalam untuk melakukan
pembelian ulang suatu produk/jasa yang disukai secara konsisten di
waktu yang akan datang. Perusahaan diuntungkan dengan adanya
pelanggan yang loyal, terutama menghemat biaya perolehan
(mendapatkan) pelanggan-pelanggan baru di tengah-tengah iklim
kompetisi yang ketat.
Persaingan
merupakan kondisi yang sangat baik bagi pebisnis untuk membuktikan
kemampuannya dalam menjalankan bisnis. Dalam persaingan yang sangat
ketat, kemampuan berdaganglah yang menjadi penentu. Perpaduan antara
kejujuran dan strategi akan menentukan keberhasilan seorang pebisnis.
Kondisi persaingan yang sehat akan memunculkan tumbuhnya kepercayaan
antar para pegiat bisnis. Pesaing, pembeli, dan juga pemodal akan
merasakan keuntungan dari persaingan yang sehat. Pembeli tidak akan
tertipu, karena mendapatkan barang berkualitas dengan harga yang
wajar. Pesaing kita tidak akan kecewa karena kita tidak menjatuhkan
harga atau mengatakan jelek kualitas barang yang dijualnya. Dan
pemodal mendapatkan keuntungan yang lumayan karena usahanya
dijalankan dengan benar, tanpa khawatir ditipu oleh yang mengelola
perniagaannya.
Andrian Winata
3203012333
0 komentar:
Posting Komentar